Sunday 8 February 2015

Masjid atau Toko Buku

"Ruh-ruh itu ibarat prajurit-prajurit yang dibaris-bariskan. Yang saling mengenal diantara mereka pasti akan saling melembut dan menyatu. Yang tidak saling mengenal diantara mereka pasti akan saling berbeda dan berpisah." (HR Al Bukhari [3336] dan Muslim [2638])


Bergumam hati ini.."Ada Toko Buku di Masjid UI.."

21 Januari 2015.
Ba'da Ashar. Masjid Ukhuwah Islamiyah. Kampus UI.
Dilantunkan Surat Al-Furqon ayat 12-20.


Pukul 16:09 WIB.
Handphone bergetar, menggoda jantung yang memang sudah berdebar.

Di ujung gerbang berdiri sosok serba hitam.
Merunduk anggun menjaga pandangan.

Sore itu langit memang kelabu.
Namun rintik gerimis melunturkan ragu.

30 detik..
Mungkin kurang.. 
30 detik..
Tidak lebih.

Setengah menit itu singkat.
Tapi bukankah semua kembali kepada niat?
Jika takdir telah mengikat, apa yang manusia bisa perbuat?

Dimensi dan Frekuensi Ruh itu abstrak.
Tetapi hati dan doa tak pernah berjarak.

Ketika yakin telah membatu.
Ketika tidak tersisa lagi rasa ragu.
Tak ada lagi yang kutunggu.
Kutemukan hakikatku.


Hari itu, hari Rabu.
Di depan masjid dan toko buku.