Friday 31 May 2013

Kisah Embun Semalam...




"kulihat titik-titik air..
mengembun dipermukaan daun,,
mereka telah berproses semalam..
berubah menjadi bulir kristal yang menyejukan..
lihatlah..
indah,,,cukup indah...
tak lama kunikmati..butir embun menyatu cepat,,
erat,,membesar memenuhi sebagian luas lembar kehijauan.

tapi sejenak kusadari,,
butir-butir air saling mengikat..
saling bertukar mineral,,
mineral yang tertambang dari berbagai perjalanan..
mineral yang mungkin dapat menjadi bekal..
dan bermanfaat bagi daun-daun lain..
daun di pohon itu..
pohon nusantara..

wahai embun..ingatkah kalian..
saat senyum mentari pagi berubah terik,,
sebagian jiwa menguap..
namun embun berusaha tetap merekat..
butir bening..ingatkah kalian..!
saat angin berhembus angkuh..
embun bergeming..
namun butir berusaha mendekat tanpa sekat..

seiring awan yang melaju tenang..
embun bergulir perlahan..
mereka sampai ketepi daun..
menetes..

ku berdoa..
semoga perjalanan mereka memberi arti..
membantu akar..menghidupkan pohon..
mengokohkan batang..
atau setidaknya menguatkan ranting..

ku yakin pasti..
saat mentari lagi-lagi menyapa hati,,
embun itu kan tetap ada,,
entah di daun yang lain..
di permukaan gelap yang kasar..
diatas merahnya tanah..
atau mungkin diatas tembok berlumut..

karena kuyakin..
mereka akan tetap mencoba..
membuat pagi esok tetap sejuk,,

walaupun mentari tersenyum kecut.."

Thursday 30 May 2013

Rumus 100% LULUS SPMB!



Baru-baru ini pengumuman hasil ujian nasional tingkat SMA telah diumumkan. Terlepas dari kendala-kendala teknis yang terjadi selama proses Ujian, mulai dari distribusi lembar soal yang terlambat di beberapa daerah yang menyebabkan beberapa wilayah menjalani Ujian terlambat dari jadwal, kita patut mensyukuri bahwa tidak ada fenomena Ponari dan batu ajaib-nya pada kesempatan tahun ini. Praktek musyrik itu sepertinya sudah ditinggalkan, seiring dengan tidak lulusnya Ponari sendiri pada ujian nasional tingkat SD. *KOPLAK!!.

Oke, kali ini gw ga mau membahas atau menganalisis pro kontra terkait pelaksanaan Ujian Nasional. Karena momen itu sudah lewat, jadi tidak lagi hangat. Sebentar lagi, para calon siswa SMA yang telah lulus UN, akan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Beberapa siswa dari SMA terbaik kota-kota besar mungkin sudah santai-santai karena tiket undangan masuk PTN favorit sudah ditangan. Namun tentunya masih banyak yang dag-dig-dug-dhuer Daia! Menunggu detik-detik ujian yang akan menentukan dimana dan dengan cara apa waktu 4-5 tahun kedepan akan ia habiskan. Malah bisa jadi ujian yang 2 hari ini akan sangat menentukan masa depan mereka hingga berpuluh-puluh tahun kedepan. Makanya..banyak orang tua yang rela mengikutsertakan anak-anaknya ke Program Bimbingan Belajar Intensif terbaik. Coba main ke Gramedia atau toko buku lain, kita akan melihat berbagai buku panduan seleksi masuk PTN, baik jalur SNMPTN ataupun Ujian Mandiri.

TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD, bonus soal-soal beserta solusi”

“Kumpulan soal-soal SNMPTN, IPA – IPS – IPC, bonus kumpulan rumus”

“TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD, bonus soal-soal beserta solusi (yang ini covernya merah, yg diatas cover biru)”

“TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD, bonus soal-soal beserta solusi (yang ini cover-nya kuning)”

“Sukses SNMPTN! Kumpulan soal dan pembahasan”

“Sukses Masuk Perguruan Tinggi Favorit! Jaminan coba lagi tahun depan, bonus suplemen otak: Ponari  Sweat”


Berbagai buku tersebut dipajang berderet, di tata sedemikian rupa sehingga calon-calon mahasiswa sudah pusing duluan sebelum ujian dimulai..ya pusing...buku mana yang mau dibeli..

Setiap soal pasti mempunyai jawaban, terkadang jawabannya bisa ditemukan dengan mudah bahkan bisa jadi sebuah soal memiliki berbagai jawaban yang ke-semuanya tepat. Beberapa persoalan sudah dipermudah oleh para ilmuwan, mereka menyederhanakan sebuah solusi sebuah persoalan menjadi sebuah rumus aplikatif, sehingga jika ada orang lain yang menghadapi persoalan serupa, orang tersebut bisa dengan mudah menggunakan rumus tersebut tanpa harus mengkaji dan menelusuri jalan berliku, dan ketemu lah jawaban yang tepat. Lebih enak lagi buat kita, banyak para praktisi/ilmuwan/guru yang bekerjasama dengan penerbit, sehingga terciptalah buku-buku kumpulan rumus, lengkap dengan daftar isi dan indeks, sehingga kalo ada yang menemukan problem dan butuh rumus, tinggal cek, dan aplikasikan rumus tersebut..enak kan..

Kali ini, gw pengen sharing sebuah rumus yang bisa kita gunakan dalam menghadapi SPMB. Rumus ini jika kita aplikasikan dengan cermat dan konsisten, gw jamin 100% lulus SPMB. Insya Allah.

Rumus


Rumus ini merupakan rumus dasar, yang seharusnya kita semua sudah pernah mempelajarinya di bangku SD, atau di lantai SD (yang SD nya lesehan). Ada yang bilang bahwa satu dibagi nol itu tidak terhingga. Emang iya yah? Bukannya hasilnya tidak terdefinisi ya? Lupa gw serius! (ketauan SD nya lesehan). Untuk menguji rumus ini, gw udah coba pake kalkulator..bilangan berapapunjika dibagi dengan nol hasilnya “invalid operation”. Tapi ga tau deh, anak matematika mungkin punya fakta-fakta menarik terkait pembagian nol. Kita juga belajar, bahwa nol dibagi satu itu hasilnya ya nol..karena konon katanya..bilangan apapun jika dibagi dengan satu, ya hasilnya adalah bilangan itu sendiri..
Kita juga belajar sebuah perkalian dasar, dimana bilangan positif berapapun jika dibagi dengan “tak terhingga”..hasilnya adalah nol.. sebenarnya mendekati nol..tapi karena deket banget ke nol..makanya di nol-in..*sotoy.

Nah, apa kaitannya rumus SD dengan lulus SPMB??!
Guys, kita hidup di dunia ini hanya sementara..rata-rata orang Indonesia usianya tidak lebih dari 70. Bahkan angka harapan hidup di Indonesia itu dibawah 60 tahun seingat gw, lupa sih persisnya berapa dan males ngecek lagi..hehe. Rasulullah Saw (semoga shalawat tetap tercurah utnuknya) saja wafat di usia 63 tahun. Banyak yang bilang klo bisa lewat usia itu, itu usia bonus aja dari Allah..

Sudah berapa kali kita mendengar fakta bahwa, saat kita meninggal nanti..tidak ada yang kita bawa ke liang kubur..Cuma kain kafan yang melapisi badan kita. Itu Hape Andorid sama iPhone nya ditinggal..mobil plus STNK nya ga dibawa..istri yang cantik ga mau juga diajak bareng di kubur..suami yang ganteng juga beraninya nganterin doang tapi ga ikut masuk.

Betul banget..Dunia ini Fana man..bener-bener fana...

Ngomong-ngomong, fana itu apa sih? Gw asli ga tau definisinya aslinya, itu biar keren aja gw tulis.

Sekali lagi,Dunia ini Fana man...*keren ga?

Hidup di dunia ini hanya sementara..kita boleh berandai-andai kita bisa punya umur panjang, let’s say lah kita dikasi umur 150 tahun! Oke...cukup lama tuh..tapi coba kita bandingkan dengan usia kita di akhirat nanti..tempat kita kembali..dimana kita kekal didalamnya. Kita diperbolehkan bekerja keras demi hal-hal yang bisa kita nikmati di dunia ini..silahkan saja..mau punya harta yang banyak.. rumah mewah..silahkan..asal halal..mau punya mobil keren, gadget keren, silahkan.. asal halal..

Mau punya istri 4..silahkan.. asal jangan Bokap gw.. (Tigor’s style).

Namun alangkah ruginya kita, jika kita tidak senantiasa mengingat akhirat..tempat kita di masa depan, yang kekal nan abadi. Kita boleh hidup 150 tahun, tapi hidup di akhirat nanti nilainya adalah tak terhingga. Oke, silahkan hidup 1.000 tahun di dunia, tapi ingat, lagi-lagi, hidup di akhirat itu bilangannya adalah “tak terhingga”.  Bukan kah sejak SD kita sudah belajar bahwa 150 atau bahkan 1.000 jika dibagi dengan tak terhingga, hasilnya adalah Nol?!

Rumus ini pun relevan jika kita mencoba membandingkan kesenangan di dunia dan di akhirat. Bisa kita artikan bahwa, kesenangan apa pun yang kita dapatkan di dunia, itu Nol artinya jika kita bandingkan dengan apa yang bisa kita dapatkan di Akhirat sana. Baik nol dari segi level kesenangan, maupun kuantitas kesenangan. 






Mari kita terus mencoba “mengalah” terhadap hal-hal duniawi untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat akhirat (insya Allah surgawi).  Gw pun masih terus mencoba memperbaiki diri.. karena memang yang namanya Setan and friends itu tidak akan pernah berhenti menggoda manusia hingga hari kiamat tiba. Namun setidaknya rumus ini bisa gw ingat dengan mudah, dan jika bisa diterapkan dengan konsisten dan cermat, insya Allah 100% kita bisa lulus Seleksi Penerimaan Manusia Bertaqwa (SPMB) di Yaumul Hisab nanti. Aamiin.


*rumus disarikan dari diskusi santai dengan M.Isa a.k.a Akew, di suatu malam, di Arista Institute.

Thursday 23 May 2013

Hallo Bro? Gimana Sob? Ya gitu Cuy!


Manusia itu makhluk sosial. Sudah kodratnya seperti itu..ga akan bisa manusia hidup sendirian tanpa siapa pun di sekitarnya..Oke, mungkin si Tarzan bisa hidup tanpa manusia lain, dia hidup dengan hewan liar..tapi konsep hidup seperti itu tentunya bertentangan dengan ajaran agama mana pun.  Kalau di agama Islam, jelas-jelas di sebutkan di Al-Quran, surat Al-Hujuraat ayat 13, bahwa Sesungguhnya Allah menciptakan manusia, menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya manusia saling kenal-mengenal. Lah kalo mau hidup sendiri dan ga mau saling kenal-mengenal, itu melawan kodrat Allah tuh..ga boleh tuuh.. jadi tolong kamu bilang si Tarzan sana..

Manusia itu Unik! Tiap manusia itu Unik..bahkan gw sampai pada sebuah kesimpulan bahwa: “Setiap manusia menganggap orang lain itu Aneh, kecuali dirinya sendiri”. Memang teori itu tidak berdasar, tapi gw cukup yakin bahwa tiap orang itu aneh, kecuali gw sendiri. Karakter, sifat, sikap, preferensi, kecerdasan, kepekaan, daya respon (dll, kita rangkum jadi satu kata: Pribadi. Baca kembali definisi Pribadi ini, karena akan sering digunakan pada kalimat-kalimat di depan.) tiap manusia itu pasti berbeda. PASTI berbeda. Pasti itu. Karena gw yakin, Pribadi dari tiap manusia tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor eksternal (lingkungan, pengalaman hidup, apa yang dia lihat, apa yang dia dengar, apa yang dia punya, apa yang dia ga punya, apa yang dia makan, minum) dan internal (kecerdasan otak, hati nurani, bentuk fisik, iman, dll). Bayangkan, bisa jadi beratus-ratus faktor eksternal dan internal tadi diterima oleh si manusia dengan kadar yang tentunya berbeda, kombinasi yang tentunya berbeda dan efek yang tentunya berbeda pula. Ditambah lagi faktor Tuhan, dimana Ia berkuasa membolak-balik-kan hati manusia. Satu lagi determinan yang dapat sangat signifikan mempengaruhi pribadi setiap manusia, yaitu instrumen Iman. Semua hal tersebut, secara tidak sadar mempengaruhi Pribadi manusia itu sendiri, seumur hidup! That’s why, gw berani bilang..setiap manusia itu unik, dan bahkan bisa jadi tiap manusia merasa dirinya lah yang normal, dan yang lain itu gak normal (aneh).

Bingung kah? Jangan bingung, gw kasih contoh yang paling umum: Lah orang kembar aja bisa beda banget?! Klise…oke, contoh tambahan: Diri kita sendiri! Sama kah diri kita yang dulu dengan yang sekarang? Sama kah diri kita sekarang dengan yang dulu? Sama kah cara pandang kita dulu dengan sekarang? Sama kah preferensi kita yang dulu dengan yang sekarang? 

Kalo lo ga setuju, dan mengaggap orang-orang itu ga aneh,, you are just simply don't know each other well.. coba kenali mereka..dan lo akan tau.

Everybody’s changing.. dengan kadar yang berbeda-beda tentunya. Dan sekali lagi, faktor berbagai macam faktor eksternal (lingkungan, pengalaman hidup, apa yang dia lihat, apa yang dia dengar, apa yang dia punya, apa yang dia ga punya, apa yang dia makan, minum) dan internal (kecerdasan otak, hati nurani, bentuk fisik, iman dll) tadi secara tidak sadar telah membentuk kita menjadi Pribadi kita saat ini.
Mungkin kita ga pernah ngitung, tapi gw yakin seumur hidup kita, sudah ribuan bahkan puluhan ribu atau malah untuk sebagian orang ratusan ribu manusia lain berinteraksi dengan kita, baik langsung atau pun tidak langsung. Tidak langsung, contohnya lewat cerita..lewat TV..koran..radio..secara tidak sadar mereka berkontribusi loh untuk perkembangan Pribadi kita hingga saat ini.

Sahabat..tiap orang pasti punya definisi masing-masing tentang kata ini, tentunya definisi-definisi yang mereka berikan berasosiasi positif dan baik. Gw termasuk orang yang supel, mudah bergaul, mudah beradaptasi, dan ramah..sehingga gw punya banyak teman..mulai dari teman hanya sekadar teman, ataupun teman se-level kawan, ada juga teman berpangkat sahabat, derajat teman paling rendah adalah teman facebook..haha. Buat gw, klo gw tau nama lo, dan lo tau nama gw, ya kita berteman..seperti contoh-nya, Brad Pitt, Tom de Longe, Mark Hoppus, Paul Gilbert, Huge Jackman, Tom Hanks, nah..mereka teman-teman gw.. *dude,,,please..

Okay, bagaimana gw mendefinisikan sahabat, buat gw. Sahabat itu bukan sekedar “Bro”, sahabat itu bukan sebangsa “Sob”, sahabat itu bukan seoran “Cuy”.
Buat gw, sahabat adalah sekumpulan manusia (buset bahasanya..ga sekalian seonggok daging aja broh?) yang telah “mengawal” gw untuk berubah dari Pribadi gw yang dulu, ke Pribadi gw yang sekarang dan akan datang. Mereka adalah faktor eksternal berwujud manusia yang secara signifikan, baik disadari atau tidak, membentuk Pribadi gw. Yup, secara signifikan.

Mungkin beberapa orang di sekitar gw, atau pernah di sekitar gw, tidak sadar, bahwa mereka selama ini sudah bergelar Sahabat. Mereka tidak sadar, karena tidak ada ucapan selamat atas gelar itu, tidak ada notifikasi dan tanpa selebrasi..(ya iya lah..Hellooo…siapa eloooooo?? *ngomong sama diri sendiri*). Terkadang tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapat gelar sahabat untuk gw. Cukup lah ia berperan signifikan bagi perubahan diri gw, positif atau negatif, that’s my pal. Mungkin tidak ada upacara pengangkatan “sahabat” yang digelar, tapi percaya lah, piagam-trofi-plakat untuk Sahabat-sahabat gw sudah tertata rapi di pojok Hati ini. *Tsaaaaaaaaah… But, I mean it.


Kalian seperti rambu lalulintas yang selalu mengingatkan dalam bersikap.

Seperti batang mawar yang membuat sang kelopak bisa merekah.

Bagai selimut yang membuat hangat dan nyaman.

Seperti lukisan ceria dalam museum gothic.

Bagai ketukan tukang bakso di siang yang panas.

Bagai alat yang bisa merubah deru mesin dan knalpot Kopaja menjadi alunan melodi yang tenang.

Bagai suara gesekan rumpun bambu di tengah badai.

Satu hari tanpa kalian. Bagai gak kuliah.

Satu jam tanpa kalian. Ku tak Bisa berulah.

Satu menit bersama kalian. Keceriaan tumpah.
Jika kedepan kita harus berpisah. Jangan payah!! Tetaplah merekah!!

Wednesday 22 May 2013

Mungkin Aku Bukan Minang



Mungkin Aku Bukan Pujangga..mungkin aku tak selalu ada..
Ini diriku..Apa adanya…

Sebagai lelaki yang mewarisi gen Minang, terkadang gw merasa dituntut untuk bisa menjadi entrepreneur. Orang Padang = Pandai Dagang memang sudah jadi slogan umum di tengah masyarakat.

Memang mayoritas keluarga dari sisi Ayah merupakan pengusaha yang tidak kerja kantoran. Mereka hidup cukup, beranak pinak dan Alhamdulillah tidak kekurangan. Ada hadits yang mengatakan bahwa “9 dari 10 pintu rezeki adalah dari perniagaan/perdagangan”, menurut ulama hadits tersebut dha’if, namun menarik melihat fakta yang terhampar, perdagangan memang sumber rezeki utama. Ya iyalah..perdagangan di sini kan bisa mencakup barang dan jasa..semua perusahaan yang listing di bursa juga usahanya ya jualan…barang dan atau jasa... Mudah-mudahan suatu saat nanti gw bisa jadi entrepreneur..ga jadi CungPret lagi..

Ngomong-ngomong Minang, gw selalu mendeklarasikan diri sebagai orang Minang, or at least, keturunan Minang. Padahaaal, gw ga berhak menyandang predikat sebagai orang Minang karena suku Minangkabau menganut sistem Matrilineal yang artinya garis keturunan dibawa oleh Ibu, bukan Ayah. Lah gw? Ibu tercinta kelahiran Bogor yang besar di Pondok Gede.

Oiya! Satu hal penting yang sedari dulu selalu gw coba luruskan. Brooo..siiiist.. Orang Minang itu bukan Orang Padang! Seperti halnya Orang Sunda itu tidak berarti orang Bandung, atau Orang Batak itu adalah orang Medan.

Minang itu suku, Padang itu Kota.  Istilahnya Mbee dan Kuda, ya Mbeda!

Okay, Ayah gw Minang, Ibu Betawi. Tapi dari ABL (Anak Baru Lahir) sampai ABG (Anak Baru Gede) gw tinggal di Bandung. Di lingkungan Sunda. Jadi sebenernya gw orang apa?? Krisis identitas melanda..gw mau bilang klo gw Orang Belanda, tapi ga pirang..mau bilang klo gw Orang Italia, tapi kurang putih. Mau bilang orang Burkina Faso, tapi kurang item. Mau bilang Orang Aring tapi Garing. Memang paling aman kalo gw bilang gw adalah orang Indonesia dan Alhamdullilah, gw Orang Islam.. =).

Tapi man, terkadang dalam sebuah lingkup pergaulan kita butuh identitas suku. Bukan untuk mengotak-ngotakan, membanggakan apalagi mendiskreditkan suku-suku lain. Tapi suku adalah sebuah komponen identitas yang cukup penting, at least gw merasakannya di kampus. Mahasiswa dari berbagai daerah berkumpul di kampus, but hey, did you see them? They have an ethnic identity, they use their ethnic language and they have their own ethnic association, they proud of those. Memang tak bisa dipungkiri, faktor suku terkadang dibutuhkan sebagai celah komunikasi dan juga..ya..let’s say.. jati diri. Dan jujur, gw ingin punya identitas itu..

Pencarian dimulai..

Asep bin Bambang bin Joko
Akta kelahiran gw bilang kalo gw lahir di Jakarta. Jadi, gw orang Betawi dong? Brooh..puluhan atau ratusan Bambang dan Joko pun telah sukses terlahir di Jakarta. Tapi mereka orang Jawa tuh denger-denger. Begitu pula ratusan Asep dan Tatang yang lahir di Ibu kota namun ngaku-ngaku orang Sunda. So? Gw bukan orang betawi gitu? Bukan. Karena berdasarkan studi literature (alias googling haha), ahli Antropologi pun masih memilki beberapa versi tentang asal usul orang Betawi. Ditambah lagi, Bapak nya Ibu gw, adalah orang Binjai, Sumatera Utara! Nah loh? Nyokap gw juga bukan Betawi dong? Apalagi gw..?
Gw kesampingkan Betawi…kita lanjut ke suku yang dari logatnya nampak jadi suku yang paling sopan se-Indonesia..

Euleuh euleuh..Sunda..
Hadeuh..menjalani 13 tahun masa tumbuh kembang di Kota Kembang memang sangat berkesan buat gw. What a perfect life back then…Terima kasih ya Allah. Bahasa Sunda gw bisa, walaupun banyak lupanya..hehe, tapi klo ada yang ngajak ngobrol bisa gw..at least gw bisa melafalkan intonasi Sunda dengan sangat baik..hehe. But sadly, those 13 years period does not necessarily confirm that I am a Sundanese.

Urang Awak
Kemungkinan terakhir jatuh ke salah satu suku perantau dari tanah Sumatera. Berpusat di pesisir Barat Pulau Sumatera, Minangkabau.

Ayah gw Rusdi Kahar bin Sutan Kahar. Ungku (Kakek) gw kata Ayah sih marga-nya Piliang. Ungku udah dipanggil Allah sebelum gw lahir ke dunia. Tapi kisah-kisah tentang beliau tidak berhenti diceritakan oleh Ayah. Ungku adalah pedagang, pedagang macam-macam sepertinya. Bisnis terakhir saat meninggal sih bisnis kuliner, Sate Padang Beringin, sampai sekarang masih ada dilanjutkan sama Om gw.  Restoran Beringin ini cukup terkenal di Kota Jambi. Tanya supir Taxi disana, pasti tau. Ayah ini orang nya keras, khas orang Minang lah pokoknya. Orang nya nekat, pekerja keras, berani dan bertanggung jawab tentunya. Ga ada capeknya!  Dibalik sifat keras-nya, perhatiannya terhadap anak-anak nya sungguh sering membuat gw terharu..sungguh terharu.

Oiya! KATA SIAPA ORANG PADANG (MINANG) PELIT?? MEREKA GA PELIT KOK! Cuma perhitungan aja.. *Cium tangan Ayah..

Dulu, saat masih di Bandung, gw sekeluarga sering sekali bolak balik Bandung-Jakarta-Bandung, untuk mengunjungi Mbah. Minimal 1 bulan sekali mungkin. Padahal belum ada Cipularang. Jadi kalo ga lewat Puncak ya lewat Purwakarta. Naah, sepanjang perjalanan, di mobil, sering banget Ayah muter lagu-lagu Minang. Somehow, I like those music. Ayah jarang menggunakan bahasa Minang di rumah, tapi setiap ketemu saudara, pasti ngomongnya bahasa Minang. Again, somehow, I like the accent. Budaya Minang bisa dibilang adalah budaya yang paling kentara di rumah gw, hiasan rumah gadang, foto Kartini-an TK pake baju Minang, datang ke pernikahan saudara pake adat Minang, menu makan di rumah masakan Padang, didikan ala Ungku ke Ayah which is ala Minang, musik di mobil dan di rumah (kalo weekend) Minang.. (belakangan, abang gw nikah sama orang Minang juga).
Ga ada pilihan lain, gw adalah orang Minang. Okay, betul bahwa Minang diturunkan dari garis keturunan Ibu, fakta ini lah yang membuat teman-teman Minang gw sering nyindir bahwa gw Minang abal-abal.

But hey, gw mewarisi darah Minang dari Ayah. Weeeee… =P

Satu hal lagi yang membuat gw merasa lebih dekat ke Minang, suku Minang itu adalah salah satu suku Melayu, dimana suku Melayu ini identik dengan hal-hal yang berbau kesusastraan. Tanpa gw sadari, ternyata gw adalah seorang pembuat Puisi yang boleh dikatakan BolJug lah..Boleh Juga.. at least beberapa kawan mengakui-nya, bahkan pada beberapa momen, Puisi gw berhasil membuat beberapa orang terisak saat mendengar puisi itu dibacakan. Mungkin besok-besok akan gw posting beberapa karya gw..itung-itung buat dokumentasi, dan siapa tau bisa dinikmati dan diresapi oleh pembaca.
Udah ah..dadah..

Mungkin Aku Bukan Minang..
Tapi Aku Mewarisi Darah Pujangga..


Rachman Gifar – Urang Awak 

Tuesday 21 May 2013

Saha Ngaran Maneh Saha


Sebagai tindakan preventif, jaga-jaga kalau gw nanti jadi orang sukses (rencananya sih gitu, plus masuk surga juga), gw ga mau jadi orang yang lupa asal usul dan lupa sama jati diri gw sebelumnya. Mungkin pola pikir, sifat dan sikap bisa berubah seiring dengan proses kedewasaan. Selama itu positif sih it’s OK. Tapi gw juga ga mau karakter, beliefs dan preferensi asli gw nanti terpengaruh oleh kemunafikan dan racun-racun dunia yang penuh dusta…..Oh Rosalinda…

Tulisan ini bisa jadi Kontrol internal untuk gw juga sebagai bahan evaluasi, bahan kontempelasi sekaligus alat kalibrasi untuk gw pribadi. Gw nanti akan bisa melihat..sejauh apa gw berubah..apakah perubahan itu ke arah positif atau negatif? Demikian.

Bagi pembaca lain yang tidak berkepentingan, mending ga usah baca. Baca Qur’an aja mending dapet pahala.
Bagi pembaca lain yang berkepentingan, bisa baca untuk lebih mengenal penulis. Tapi Baca Qur’an juga, masa mau kalah sama pembaca yang tidak berkepentingan.

Judul diatas diambil dari judul sebuah lagu Rap berbahasa Sunda..dulu pas gw SMA (sekitar 2 tahun lalu lah berarti) lagu itu sempet ngetrend di sekolah. 

Saha Ngaran Maneh Saha, Imah dimana?
(Siapa nama kamu siapa, Rumah dimana?)
Saha Ngaran Maneh Saha, Anakna Saha?
(Siapa nama kamu siapa, Anak siapa?)
Saha Ngaran Maneh Saha, Hayang jadi Saha?
(Siapa nama kamu siapa, Mau jadi siapa?)
Saha Ngaran Maneh Saha?!
(Siapa nama kamu siapa)

Sepenggal lirik diatas memang membuat kita curiga, jangan-jangan itu lagu untuk interview kerja.  Lagu tersebut intinya sih mau ngajak kenalan..tapi namanya juga rapper..mau kenalan harus sampe nafas dia abis baru boleh kita jawab. 

Nama gw: Rachman Gifar. Lahir pada tanggal 3 Desember 1988, di Pondok Gede, Jakarta Timur.
G  =            Gifar namanya
I   =             Imut anaknya
F  =             Funky orangnya
A  =             Apaan siii..hahaha cukup cukup.

Anak ke-dua dari pasangan Minang-Betawi. Ayah orang Minang, Ibu orang Betawi.  Berselisih 2,5 tahun dengan si Abang, 15 bulan saja dengan si adik dan 8 tahun dengan si bungsu tercantik.
Cita-Cita:Menjadi Pemain Sepak Bola Profesional.
Hobby: Main bola
Warna Favorit: Biru Muda
Makanan Favorit: Dendeng Balado
Minuman Favorit: Teh manis anget, tapi jangan SariWangi. Kalo bisa Teh Cap Poci, Tong Ji atau Bendera.
Musik Favorit:   90’s Music!, Punk Rock, Mr.BIG, Blink182, Green Day, Sum41, Dashboard Confessional, Sheila on 7, Taylor Swift.
Motto: Rajin Pangkal Pandai
(perkenalan ala Binder-binder jaman SD..hehe)


Sejak bayi, gw tinggal di Bandung karena kedua orang tua merupakan pegawai BUMN yang Cuma ada di Bandung saat itu. BUMN yang sejatinya amat strategis namun pasca reformasi “dibunuh” perlahan oleh IMF.

Menjalani masa tumbuh kembang di Bandung, 13 tahun lamanya gw menghirup udara sejuk nan segar milik Kota Kembang. Masa yang sangat bahagia..sangat sangat bahagia.. masa kecil yang sempurna menurut gw pribadi. Hingga saat ini gw terobsesi untuk membeli kembali rumah yang dulu pernah ditinggali di Bandung. Insya Allah, nanti gw akan beli rumah itu. Tunai.

Suatu saat harus gw tulis kisah masa kecil gw di sana,,pasti lucu untuk dibaca 10 tahun lagi.. =)
Lulus SD, masuk lah ke SMP Negeri 3 Cimahi, hingga di awal tahun 2001, kelas 2 SMP, caturwulan II (hahahahaha CATURWULAN Ciiing…) pindah lah gw ke Kota Bekasi.  Kota buluk, bapuk, panas, kotor, ngebul, semprul… tapi ga punya pilihan, secara masih ikut orang tua.

Merasakan jadi  “Anak Pindahan”, predikat yang disematkan kepada murid yang baru masuk ke sekolah dengan status pindahan dari sekolah lain. Proses adaptasi budaya, bahasa, pergaulan, cuaca, etika dan faktor lain yang harus dilalui sebagai “Anak Pindahan” sungguh berkesan dan membawa dampak bagi sifat dan karakter gw kedepannya.

Lulus SMP, ternyata Nilai UAN saat itu cukup untuk masuk ke SMA Negeri terbaik. Di Bekasi. Hehe. SMA 1 Bekasi yang dulu kucinta tapi sekarang tak lagi kucinta, RSBI go to hell..

Walaupun 3 tahun di SMA Cuma rajin main bola dan pacaran, Alhamdullilah bisa keterima di Jurusan Akuntansi FEUI jalur SPMB.  It was a miracle, if we consider that Accounting-UI has the highest passing grade requirement


Selama kuliah tinggal di rumah Bude di Ps.Rebo..2-3 tahun terakhir, setelah lulus, malah tinggal ngekost di Arista Institute (banyak cerita berkisar institusi ini nanti) kukusan Depok, 2 menit dari kampus..haha. Ngekost karena dari kostan ke kantor sekarang cukup 20-30 menit saja..

Selama di kampus sama sekali ga rajin belajar, tapi Alhamdulillah lulus 8 semester. DI kelas sama sekali ga aktif, bangku paling belakang sudah pasti milik gw, tanya anak-anak angkatan 2006 yang pernah sekelas sama gw..haha..udah PASTI di belakang tempatnya Gifar, Ulil, Ronald, Soniwell, Aseng. Haha. In the meantimeI was quite active in the student organization and  I’ve learned a lot of life lessons  during that period.  Masa kuliah ini benar-benar menjadi periode pendewasaan diri bagi gw pribadi. Entah karena gw yang telat dewasa atau terlalu cuek saat SMA, tapi pada masa kuliah, gw berhasil menemukan makna hidup sekaligus tujuan hidup gw.


Duhai Gifar,

Janganlah kau lupa betapa indahnya berbagi..
Janganlah kau lupa indahnya binar mata mereka..
Janganlah kau lupa betapa nikmatnya saling peduli..
Janganlah kau lupa nikmatnya membantu sesama..
Janganlah kau lupa betapa beruntungnya dirimu..
Berhak kah kau atas semua keadaanmu itu..
Ini semua fana, ini semua tiada..
Saat getir berubah senyum..
Saat dahaga berhasil terbasuh..
Saat mata sayu itu urung layu..
Saat bibir-bibir suci itu mendoakanmu..
Di sana lah kau temukan bahagiamu..
Ingat itu.

(untuk dibaca saat kau mulai berkompromi dengan realita..)

Sambutan Ketua Panitia




Selamat malam rekan-rekan sekalian..
Pertama-tama..saya berharap..bahwa saat kalian membaca ini..waktu menunjukan lewat dari pukul 18:00..
Sehingga, salam saya diatas tidak sia-sia..

Telat!
Yap, betul sekali , ya begitulah adanya..
Ini kenapa si Gifar baru buat Blog hare gene? 
Alasannya simple..gw sengaja nunggu momen yang pas..nah..sekarang pas nih..bertepatan dengan Ultah gw yang ke-20.....*sebagian teks hilang.

Oke, sejujurnya udah kepikiran sejak bertahun-tahun lalu untuk membuat sebuah Blog..
dulu sih kepikirannya cuma buat ikut trend aja..temen2 pada punya gw juga buat aaah..
tapi urung terlaksana karena 1 alasan klasik..

Mules..

Eh, Males..

Males memulai..dan dulu mikirnya "kaya ga ada kerjaan lain aja.."
Nah, terus sekarang kenapa buat?

karena 1 alasan klasik...

Males.

Eh Mules..

Terkadang gw mules karena kebanyakan ngomong, kadang juga mules karena kebanyakan nahan ngomong..
Kadang juga mules kalo abis makan Maicih..
Gw menyadari betul bahwa gw adalah orang yang suka ngomong..
Gw menyadari betul bahwa gw adalah orang yang bawel..
Gw menyadari betul bahwa gw adalah orang yang iseng..
Disaat yang sama, gw juga menyadari betul bahwa gw bisa ngetik 10 jari dengan cukup cepat.
Disaat yang sama, gw juga menyadari betul bahwa gw cukup bisa merangkai kata jadi kalimat, semudah anak SD mengeja "Ini Budi Ini Ani Ini Bapak Budi yang Menghamili Ibu Budi sehingga lahirlah Ina dan Wati"
Oleh karena itu, gw berpikir bahwa ide "Menulis Blog sebagai Sarana Pelampiasan Mules" mungkin patut dicoba.
Atau, hey! mungkin ada yang mau angkat tema ini untuk penyusunan Skripsi atau Thesis??

Blog ini khusus gw tujukan kepada diri gw sendiri pada khususnya.. 
Karena gw adalah orang yang sangat suka bernostalgia, namun di sisi lain, gw bukan seorang pengingat yang baik. Kalo ngutang aja suka lupa..!
Ngutangin orang juga suka lupa sih..
Tapi tidak menutup kemungkinan ada orang nyasar (atau sengaja di-nyasar-in) ke halaman blog ini..
Ya semoga dapat bermanfaat aja lah..semoga bisa membantu lah..minimal bantu doa.. Dan siapa tau ada Quiz berhadiah di blog ini ya gak? (ya engga!)


Semakin dewasa gw menyadari,, mungkin gw harus sedikit mengurangi bicara..
Pengurangan porsi bicara tersebut akan gw coba alihkan ke porsi menulis..
Diharapkan, tulisan-tulisan gw bisa gw baca kembali sekaligus jadi bahan lucu-lucuan di masa depan..

Itu aja!


Salam Olahraga..