Baru-baru ini pengumuman hasil ujian nasional tingkat SMA
telah diumumkan. Terlepas dari kendala-kendala teknis yang terjadi selama
proses Ujian, mulai dari distribusi lembar soal yang terlambat di beberapa
daerah yang menyebabkan beberapa wilayah menjalani Ujian terlambat dari jadwal,
kita patut mensyukuri bahwa tidak ada fenomena Ponari dan batu ajaib-nya pada
kesempatan tahun ini. Praktek musyrik itu sepertinya sudah ditinggalkan,
seiring dengan tidak lulusnya Ponari sendiri pada ujian nasional tingkat SD.
*KOPLAK!!.
Oke, kali ini gw ga mau membahas atau menganalisis pro
kontra terkait pelaksanaan Ujian Nasional. Karena momen itu sudah lewat, jadi
tidak lagi hangat. Sebentar lagi, para calon siswa SMA yang telah lulus UN,
akan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Beberapa siswa dari SMA terbaik
kota-kota besar mungkin sudah santai-santai karena tiket undangan masuk PTN
favorit sudah ditangan. Namun tentunya masih banyak yang dag-dig-dug-dhuer
Daia! Menunggu detik-detik ujian yang akan menentukan dimana dan dengan cara
apa waktu 4-5 tahun kedepan akan ia habiskan. Malah bisa jadi ujian yang 2 hari
ini akan sangat menentukan masa depan mereka hingga berpuluh-puluh tahun
kedepan. Makanya..banyak orang tua yang rela mengikutsertakan anak-anaknya ke
Program Bimbingan Belajar Intensif terbaik. Coba main ke Gramedia atau toko
buku lain, kita akan melihat berbagai buku panduan seleksi masuk PTN, baik
jalur SNMPTN ataupun Ujian Mandiri.
“TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD,
bonus soal-soal beserta solusi”
“Kumpulan soal-soal SNMPTN, IPA – IPS – IPC, bonus kumpulan
rumus”
“TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD,
bonus soal-soal beserta solusi (yang ini covernya merah, yg diatas cover biru)”
“TIPS dan TRIK menghadapi Ujian Mandiri UI-ITB-UGM-UNPAD,
bonus soal-soal beserta solusi (yang ini cover-nya kuning)”
“Sukses SNMPTN! Kumpulan soal dan pembahasan”
“Sukses Masuk Perguruan Tinggi Favorit! Jaminan coba lagi
tahun depan, bonus suplemen otak: Ponari
Sweat”
Berbagai buku tersebut dipajang berderet, di tata sedemikian
rupa sehingga calon-calon mahasiswa sudah pusing duluan sebelum ujian
dimulai..ya pusing...buku mana yang mau dibeli..
Setiap soal pasti mempunyai jawaban, terkadang jawabannya bisa
ditemukan dengan mudah bahkan bisa jadi sebuah soal memiliki berbagai jawaban
yang ke-semuanya tepat. Beberapa persoalan sudah dipermudah oleh para ilmuwan,
mereka menyederhanakan sebuah solusi sebuah persoalan menjadi sebuah rumus
aplikatif, sehingga jika ada orang lain yang menghadapi persoalan serupa, orang
tersebut bisa dengan mudah menggunakan rumus tersebut tanpa harus mengkaji dan
menelusuri jalan berliku, dan ketemu lah jawaban yang tepat. Lebih enak lagi
buat kita, banyak para praktisi/ilmuwan/guru yang bekerjasama dengan penerbit,
sehingga terciptalah buku-buku kumpulan rumus, lengkap dengan daftar isi dan
indeks, sehingga kalo ada yang menemukan problem dan butuh rumus, tinggal cek,
dan aplikasikan rumus tersebut..enak kan..
Kali ini, gw pengen sharing sebuah rumus yang bisa kita
gunakan dalam menghadapi SPMB. Rumus ini jika kita aplikasikan dengan cermat
dan konsisten, gw jamin 100% lulus SPMB. Insya Allah.
Rumus
Kita juga belajar sebuah perkalian dasar, dimana bilangan positif
berapapun jika dibagi dengan “tak terhingga”..hasilnya adalah nol.. sebenarnya
mendekati nol..tapi karena deket banget ke nol..makanya di nol-in..*sotoy.
Nah, apa kaitannya rumus SD dengan lulus SPMB??!
Guys, kita hidup
di dunia ini hanya sementara..rata-rata orang Indonesia usianya tidak lebih
dari 70. Bahkan angka harapan hidup di Indonesia itu dibawah 60 tahun seingat gw,
lupa sih persisnya berapa dan males ngecek lagi..hehe. Rasulullah Saw (semoga
shalawat tetap tercurah utnuknya) saja wafat di usia 63 tahun. Banyak yang
bilang klo bisa lewat usia itu, itu usia bonus aja dari Allah..
Sudah berapa kali kita mendengar fakta bahwa, saat kita
meninggal nanti..tidak ada yang kita bawa ke liang kubur..Cuma kain kafan yang
melapisi badan kita. Itu Hape Andorid sama iPhone nya ditinggal..mobil plus
STNK nya ga dibawa..istri yang cantik ga mau juga diajak bareng di kubur..suami
yang ganteng juga beraninya nganterin doang tapi ga ikut masuk.
Betul banget..Dunia ini Fana man..bener-bener fana...
Ngomong-ngomong, fana itu apa sih? Gw asli ga tau
definisinya aslinya, itu biar keren aja gw tulis.
Sekali lagi,Dunia ini Fana man...*keren ga?
Hidup di dunia ini hanya sementara..kita boleh berandai-andai
kita bisa punya umur panjang, let’s say lah
kita dikasi umur 150 tahun! Oke...cukup lama tuh..tapi coba kita bandingkan
dengan usia kita di akhirat nanti..tempat kita kembali..dimana kita kekal
didalamnya. Kita diperbolehkan bekerja keras demi hal-hal yang bisa kita
nikmati di dunia ini..silahkan saja..mau punya harta yang banyak.. rumah
mewah..silahkan..asal halal..mau punya mobil keren, gadget keren, silahkan.. asal
halal..
Mau punya istri 4..silahkan.. asal jangan Bokap gw.. (Tigor’s
style).
Namun alangkah ruginya kita, jika kita tidak senantiasa
mengingat akhirat..tempat kita di masa depan, yang kekal nan abadi. Kita boleh
hidup 150 tahun, tapi hidup di akhirat nanti nilainya adalah tak terhingga.
Oke, silahkan hidup 1.000 tahun di dunia, tapi ingat, lagi-lagi, hidup di
akhirat itu bilangannya adalah “tak terhingga”.
Bukan kah sejak SD kita sudah belajar bahwa 150 atau bahkan 1.000 jika
dibagi dengan tak terhingga, hasilnya adalah Nol?!
Rumus ini pun relevan jika kita mencoba membandingkan
kesenangan di dunia dan di akhirat. Bisa kita artikan bahwa, kesenangan apa pun
yang kita dapatkan di dunia, itu Nol artinya
jika kita bandingkan dengan apa yang bisa kita dapatkan di Akhirat sana. Baik nol
dari segi level kesenangan, maupun kuantitas kesenangan.
Mari kita terus mencoba “mengalah” terhadap hal-hal duniawi
untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat akhirat (insya Allah surgawi). Gw pun masih terus mencoba memperbaiki diri..
karena memang yang namanya Setan and
friends itu tidak akan pernah berhenti menggoda manusia hingga hari kiamat
tiba. Namun setidaknya rumus ini bisa gw ingat dengan mudah, dan jika bisa
diterapkan dengan konsisten dan cermat, insya Allah 100% kita bisa lulus
Seleksi Penerimaan Manusia Bertaqwa (SPMB)
di Yaumul Hisab nanti. Aamiin.
*rumus disarikan dari diskusi santai dengan M.Isa a.k.a
Akew, di suatu malam, di Arista Institute.
HAHAHA.. Keren nih bro.. "Menyesatkan" anak SMK yg beneran pengen ikut SPMB.. Untung namanye udeh ganti..
ReplyDelete