Sebagai tindakan preventif, jaga-jaga kalau gw nanti jadi
orang sukses (rencananya sih gitu, plus masuk surga juga), gw ga mau jadi orang
yang lupa asal usul dan lupa sama jati diri gw sebelumnya. Mungkin pola pikir,
sifat dan sikap bisa berubah seiring dengan proses kedewasaan. Selama itu
positif sih it’s OK. Tapi gw juga ga
mau karakter, beliefs dan preferensi
asli gw nanti terpengaruh oleh kemunafikan dan racun-racun dunia yang penuh
dusta…..Oh Rosalinda…
Tulisan ini bisa jadi Kontrol internal untuk gw juga sebagai
bahan evaluasi, bahan kontempelasi sekaligus alat kalibrasi untuk gw pribadi.
Gw nanti akan bisa melihat..sejauh apa gw berubah..apakah perubahan itu ke arah
positif atau negatif? Demikian.
Bagi pembaca lain yang tidak berkepentingan, mending ga usah
baca. Baca Qur’an aja mending dapet pahala.
Bagi pembaca lain yang berkepentingan, bisa baca untuk lebih
mengenal penulis. Tapi Baca Qur’an juga, masa mau kalah sama pembaca yang tidak
berkepentingan.
Judul diatas diambil dari judul sebuah lagu Rap berbahasa
Sunda..dulu pas gw SMA (sekitar 2 tahun lalu lah berarti) lagu itu sempet
ngetrend di sekolah.
Saha Ngaran Maneh Saha,
Imah dimana?
(Siapa nama kamu siapa, Rumah dimana?)
(Siapa nama kamu siapa, Rumah dimana?)
Saha Ngaran Maneh Saha,
Anakna Saha?
(Siapa nama kamu siapa, Anak siapa?)
(Siapa nama kamu siapa, Anak siapa?)
Saha Ngaran Maneh Saha,
Hayang jadi Saha?
(Siapa nama kamu siapa, Mau jadi siapa?)
(Siapa nama kamu siapa, Mau jadi siapa?)
Saha Ngaran Maneh Saha?!
(Siapa nama kamu siapa)
(Siapa nama kamu siapa)
Sepenggal lirik diatas memang membuat kita curiga,
jangan-jangan itu lagu untuk interview
kerja. Lagu tersebut intinya sih mau
ngajak kenalan..tapi namanya juga rapper..mau
kenalan harus sampe nafas dia abis baru boleh kita jawab.
Nama gw: Rachman Gifar. Lahir pada tanggal 3 Desember 1988, di
Pondok Gede, Jakarta Timur.
G = Gifar namanya
I = Imut anaknya
F = Funky orangnya
A = Apaan siii..hahaha cukup cukup.
Anak ke-dua dari pasangan Minang-Betawi. Ayah orang Minang,
Ibu orang Betawi. Berselisih 2,5 tahun
dengan si Abang, 15 bulan saja dengan si adik dan 8 tahun dengan si bungsu
tercantik.
Cita-Cita:Menjadi Pemain Sepak Bola
Profesional.
Hobby: Main bola
Warna Favorit: Biru Muda
Makanan Favorit: Dendeng
Balado
Minuman Favorit: Teh manis anget, tapi jangan SariWangi. Kalo bisa Teh Cap Poci, Tong Ji atau
Bendera.
Musik Favorit: 90’s
Music!, Punk Rock, Mr.BIG, Blink182, Green Day, Sum41, Dashboard Confessional,
Sheila on 7, Taylor Swift.
Motto: Rajin Pangkal Pandai
Motto: Rajin Pangkal Pandai
(perkenalan ala Binder-binder jaman SD..hehe)
Sejak bayi, gw tinggal di Bandung karena kedua orang tua
merupakan pegawai BUMN yang Cuma ada di Bandung saat itu. BUMN yang sejatinya
amat strategis namun pasca reformasi “dibunuh” perlahan oleh IMF.
Menjalani masa tumbuh kembang di Bandung, 13 tahun lamanya
gw menghirup udara sejuk nan segar milik Kota Kembang. Masa yang sangat
bahagia..sangat sangat bahagia.. masa kecil yang sempurna menurut gw pribadi. Hingga
saat ini gw terobsesi untuk membeli kembali rumah yang dulu pernah ditinggali
di Bandung. Insya Allah, nanti gw akan beli rumah itu. Tunai.
Suatu saat harus gw tulis kisah masa kecil gw di sana,,pasti
lucu untuk dibaca 10 tahun lagi.. =)
Lulus SD, masuk lah ke SMP Negeri 3 Cimahi, hingga di awal
tahun 2001, kelas 2 SMP, caturwulan II (hahahahaha CATURWULAN Ciiing…) pindah
lah gw ke Kota Bekasi. Kota buluk,
bapuk, panas, kotor, ngebul, semprul… tapi ga punya pilihan, secara masih ikut
orang tua.
Merasakan jadi “Anak
Pindahan”, predikat yang disematkan kepada murid yang baru masuk ke sekolah
dengan status pindahan dari sekolah lain. Proses adaptasi budaya, bahasa,
pergaulan, cuaca, etika dan faktor lain yang harus dilalui sebagai “Anak
Pindahan” sungguh berkesan dan membawa dampak bagi sifat dan karakter gw
kedepannya.
Lulus SMP, ternyata Nilai UAN saat itu cukup untuk masuk ke
SMA Negeri terbaik. Di Bekasi. Hehe. SMA 1 Bekasi yang dulu kucinta tapi
sekarang tak lagi kucinta, RSBI go to
hell..
Walaupun 3 tahun di SMA Cuma rajin main bola dan pacaran,
Alhamdullilah bisa keterima di Jurusan Akuntansi FEUI jalur SPMB. It was a
miracle, if we consider that Accounting-UI has the highest passing grade
requirement.
Selama di kampus sama
sekali ga rajin belajar, tapi Alhamdulillah lulus 8 semester. DI kelas
sama sekali ga aktif, bangku paling belakang sudah pasti milik gw, tanya
anak-anak angkatan 2006 yang pernah sekelas sama gw..haha..udah PASTI di
belakang tempatnya Gifar, Ulil, Ronald, Soniwell, Aseng. Haha. In the meantime, I was quite active in the student organization and I’ve learned a lot of life lessons during that period. Masa kuliah ini benar-benar menjadi periode
pendewasaan diri bagi gw pribadi. Entah karena gw yang telat dewasa atau terlalu
cuek saat SMA, tapi pada masa kuliah, gw berhasil menemukan makna hidup sekaligus
tujuan hidup gw.
Selama kuliah tinggal di
rumah Bude di Ps.Rebo..2-3 tahun terakhir, setelah lulus, malah tinggal ngekost
di Arista Institute (banyak cerita berkisar institusi ini nanti) kukusan Depok, 2 menit dari kampus..haha. Ngekost karena dari kostan ke
kantor sekarang cukup 20-30 menit saja..
Duhai Gifar,
Janganlah kau lupa
betapa indahnya berbagi..
Janganlah kau lupa indahnya binar mata mereka..
Janganlah kau lupa betapa nikmatnya saling peduli..
Janganlah kau lupa nikmatnya membantu sesama..
Janganlah kau lupa betapa beruntungnya dirimu..
Berhak kah kau atas semua keadaanmu itu..
Ini semua fana, ini semua tiada..
Saat getir berubah senyum..
Saat dahaga berhasil terbasuh..
Saat mata sayu itu urung layu..
Saat bibir-bibir suci itu mendoakanmu..
Di sana lah kau temukan bahagiamu..
Ingat itu.
(untuk dibaca saat kau mulai berkompromi dengan realita..)
No comments:
Post a Comment
Mulutmu Harimau-mu..