Saturday 17 October 2015

Sekedarnya Saja..

Nafasku tertahan.
Oksigen di udara seperti berkurang kadarnya..
Diserap sendu yang datang entah dari mana..
Seiring hati yang dibersit wangi pilu..
Seperti ada lubang di paru-paru..
Sesak.
Sesak yang terasa..

Aku tersesak menanti mendung ini sirna..
Menunggu Kelabu merambat turun bersama rintik yang memantik, hingga nanti rasa haru hadir membasuh jiwa..
Menunggu hingga awan abu terbawa angin sejuk yang menusuk, hingga terhadirkan lah bahagia..

Jika boleh aku memilih..
Aku ingin rindu yang sekedarnya saja..
Iya..
Sekedarnya saja...

Sekedar cukup untuk sadar..
Bahwa dengannya lah impian-impian akan kukejar..
Sekedar cukup untuk ingat..
Bahwa hati ini telah kututup rapat..
Sekedar cukup untuk tahu..
Bahwa hanya hatinya lah yang kutuju..
Sekedar cukup untuk mengerti..
Bahwa untuknya telah aku benamkan janji..

Namun hati tak bisa memilih rasa..
Sebagaimana manusia tak berdaya mengatur cuaca..
Rasa itu…
Tuhan yang kuasa...
Maka itu..Aku berdo'a...

Berharap semua ini tetap terjaga dalam bingkai-Nya..
Berharap ia juga merasakan hal yang sama..
Berharap ia pun tak berhenti berdo'a..
Semoga pilu ini lenyap dengan segera..
Berganti dengan jutaan kisah yang akan dilalui bersama...

Karena semua ini Tuhan yang kuasa..
Maka itu..
Aku berdo'a.



17 Oktober
Dini hari, saat sesak datang lagi.
2 minggu lagi..sabar..

No comments:

Post a Comment

Mulutmu Harimau-mu..